Profil Singkat PKBM Subulussalam

PKBM Subulussalam berlokasi di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Terletak strategis di antara Kota Semarang dan Kudus (±25 km), wilayah ini dikenal religius dan dikelilingi banyak pondok pesantren. Demak, sebagai pusat Kerajaan Islam pertama di tanah Jawa dan lokasi makam Sunan Kalijaga serta para raja Islam (Sultan Fattah, Adipati Unus, Sultan Trenggono), menjadi magnet pendidikan agama dan wisata religi.

Melihat tingginya minat masyarakat dalam pendidikan agama, namun minimnya akses pendidikan formal, PKBM Subulussalam hadir sebagai solusi integratif. Didirikan sejak 2007 sebagai Sekolah Kejar Paket, dan resmi menjadi PKBM pada tahun 2016, lembaga ini berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak.

PKBM Subulussalam bertujuan menghubungkan pendidikan pesantren dengan pendidikan formal agar santri memiliki kecakapan akademik dan akhlak amaliyah. Selain itu, PKBM ini juga melayani masyarakat yang putus sekolah karena faktor ekonomi, sosial, atau geografis agar dapat kembali menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Keunikan PKBM Subulussalam terletak pada mayoritas peserta didik yang berasal dari kalangan santri, menjadikannya cocok dengan semangat Kurikulum Merdeka—yakni pembelajaran berbasis karakter, kemandirian, dan minat bakat.

Sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebutuhan zaman dan dunia kerja, PKBM Subulussalam juga menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan, seperti komputer, hantaran, tata rias, tata boga, rebana, hingga podcast. Dengan demikian, ilmu yang diperoleh peserta didik tidak hanya teoritis, tetapi juga kontekstual dan aplikatif untuk masa depan.

Pada tahun 1996, berdirilah Pondok Pesantren Subulussalam yang berlokasi di Kampung Domenggalan RT 08 RW 03, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Lembaga ini didirikan oleh pasangan suami istri, Drs. KH. Muhammad Khafid Kasri dan Hj. Nur Hidayah Al Hafidzoh, dengan tujuan utama menjadi pusat pendidikan Al-Qur’an dan pembinaan akhlak islami bagi generasi muda.

Seiring berjalannya waktu, Pondok Qur’an ini menarik minat masyarakat Demak dan sekitarnya. Para santri berdatangan dari berbagai daerah dengan semangat menghafal Al-Qur’an. Hingga tahun 2006, jumlah santri telah mencapai ratusan orang. Namun, tidak semua santri mengikuti pendidikan formal. Banyak di antara mereka memilih fokus pada mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an dan tidak mengenyam pendidikan sekolah umum.

Melihat kondisi tersebut, pengasuh dan pengurus Yayasan Subulussalam merasa perlu memberikan solusi agar para santri tetap dapat memperoleh pendidikan formal secara non-tradisional. Tiga sosok penting yaitu Drs. KH. Muhammad Khafid (Pengasuh), Drs. KH. Muhammad Asyiq (Ketua Yayasan), dan Drs. KH. Muhtarom Subadi (Seksi Bidang Pendidikan) berinisiatif berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Demak. Dari hasil upaya tersebut, pada tahun 2007 terbitlah Surat Izin Operasional Sekolah Kejar Paket Subulussalam, dengan Drs. KH. Muhtarom Subadi ditunjuk sebagai kepala sekolah pertamanya.

Awalnya, peserta didik berasal dari kalangan santri pondok. Namun sekitar tahun 2010, PKBM ini juga mulai diminati masyarakat umum, khususnya mereka yang sempat putus sekolah akibat kendala ekonomi, sosial, atau budaya. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi Drs. Muhtarom, yang selain sebagai pendidik juga guru PNS yang berpengalaman.

Berkat komitmen dan mutu pengajaran yang terjaga, Sekolah Kejar Paket Subulussalam berhasil mendapatkan status akreditasi resmi dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal. Ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan lembaga ini.

Pada akhir tahun 2014, Drs. KH. Muhtarom Subadi wafat. Kepemimpinan dilanjutkan oleh menantunya, Afiv Taufiqurrohman, S.STP, yang membawa semangat baru. Pada tahun 2016, di bawah kepemimpinannya, Sekolah Kejar Paket Subulussalam resmi berubah nama menjadi PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Subulussalam dan telah terakreditasi. Upaya beliau dalam menjalin kolaborasi dengan pondok pesantren sekitar membawa dampak besar terhadap peningkatan jumlah peserta didik hingga mencapai lebih dari 350 orang.

PKBM Subulussalam menjadi lembaga pendidikan non formal yang menyediakan layanan pendidikan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA). Semuanya dijalankan secara terintegrasi dengan lingkungan pesantren, memberikan keunikan tersendiri dibanding PKBM lainnya.

Pada bulan Agustus 2020, Afiv Taufiqurrohman berpulang ke Rahmatullah. Kepemimpinan kemudian diteruskan oleh Bapak Yazid Rahmanullah, S.Kom sejak September 2020. Di bawah kepemimpinan beliau, PKBM Subulussalam berkembang pesat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Jumlah peserta didik meningkat menjadi lebih dari 500 orang. Peningkatan sarana dan prasarana juga dilakukan secara bertahap dan signifikan:

  • Tahun 2021: Pendirian Laboratorium Komputer yang dilengkapi jaringan internet, serta pemasangan proyektor di setiap ruang kelas untuk menunjang pembelajaran. Dibuka juga berbagai ekstrakurikuler, seperti tata boga, tata rias, rebana, dan komputer.

  • Tahun 2022: Penyediaan buku pegangan peserta didik, pembangunan satu ruang kelas baru dan ruang kepala sekolah, pavingisasi halaman, renovasi atap, penyediaan kipas angin, serta pengadaan AC dan lemari arsip untuk menunjang kinerja tata usaha.

  • Tahun 2023: Penambahan komputer/laptop dengan spesifikasi memadai, pendirian koperasi siswa sebagai sarana praktik kewirausahaan, penyediaan alat olahraga (tenis meja, bulu tangkis, dan voli), serta perangkat sound system dan alat rebana. Dokumentasi kegiatan mulai dipublikasikan di kanal YouTube sebagai upaya memperluas jangkauan informasi.

  • Tahun 2024: Renovasi ruang perpustakaan dilengkapi dengan buku pegangan dan koleksi bacaan umum, serta rak-rak dan pendingin ruangan untuk kenyamanan belajar. Dibangun juga gapura PKBM dan area parkir yang representatif. Disiapkan pula peralatan podcast, kamera digital, handcam, mikrofon profesional (Saramonic), serta komputer PC high-end untuk mendukung kegiatan digital kreatif peserta didik.

  • Tahun 2025: Diluncurkannya website resmi PKBM Subulussalam sebagai media publikasi kegiatan, informasi layanan pendidikan, dan jembatan komunikasi antara lembaga dan masyarakat luas.

PKBM Subulussalam Bintoro Demak kini telah menjelma menjadi lembaga pendidikan non-formal yang bermutu, adaptif, dan inspiratif, yang tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman dan sosial. Komitmen untuk terus berkembang dan membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat menjadi ruh dari setiap langkah perjuangan lembaga ini hingga saat ini.

Sejarah Singkat
PKBM Subulussalam Bintoro Demak
Tentang PKBM Subulussalam Demak

Membangun manusia Merdeka yang ber-IMTAQ, ber-IPTEK, berakhlak mulia, berkarakter Pancasila dan Mandiri

Visi
Tujuan

Sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkannya, keberadaan PKBM Subulussalam bertujuan untuk:

1. Menguatkan integritas peserta didik melalui implementasi nilai-nilai agama, sosial dan karakter Pancasila dalam pembelajaran;

2. Menguatkan akhlak peserta didik melalui pembiasaan serta keteladanan guru;

3. Meningkatkan kapasitas peserta didik melalui pembelajaran sesuai kontekstual;

4. Meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya ;

5. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemanfaatan teknologi informasi dan Ekstrakurikuler ;

6. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi persoalan dan kebutuhan hidup serta mengembangkan alternatif solusi;

7. Menjadikan peserta didik penggerak pemberdayaan individual dan kolektif di lingkungan tempat tinggalnya sesuai kemampuannya;

8. Meningkatkan motivasi dan kemampuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yag lebih tinggi.

  1. Mendorong peserta didik memiliki akhlaq mulia, kedisiplinan, ketangguhan, dan kepekaan sosial ;

  2. Memberikan pengetahuan dan wawasan agar mampu beradaptasi dengan perkembangan global, kemajuan IPTEK dan keragaman sosial budaya ;

  3. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan berbasis TI ;

  4. Menyelenggarakan konten pembelajaran yang kontekstual;

  5. Menumbuhkan kemandirian peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan

  6. Meningkatkan keterampilan vokasional dan jiwa kewirausahaan peserta didik

  7. Membangun kepedulian terhadap lingkungan sosial dan alam sekitar.

  8. Mewujudkan komunitas belajar yang inklusif, transformatif, dan berbasis potensi.

Misi
Program Pendidikan PKBM Subulussalam Demak
Pendidikan Kesetaraan

Program Pendidikan Kesetaraan di PKBM Subulussalam Demak dirancang untuk memberikan kesempatan kedua bagi masyarakat yang belum menyelesaikan pendidikan formal pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Program ini mencakup Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA), yang diakui secara resmi oleh pemerintah.

Program Keterampilan

Program keterampilan di PKBM Subulussalam merupakan bagian integral dari layanan pendidikan nonformal yang bertujuan membekali peserta didik dengan keahlian praktis, aplikatif, dan berorientasi pada dunia kerja maupun wirausaha. Program ini mencakup berbagai bidang seperti multimedia, tata boga, tata rias, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seni hantaran, rebana, dan keterampilan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan potensi peserta didik.

Extra Kurikuler

Ekstrakurikuler Pramuka di PKBM Subulussalam bertujuan membentuk peserta didik yang disiplin, mandiri, bertanggung jawab, dan berjiwa kepemimpinan. Melalui kegiatan kepramukaan, siswa dilatih untuk bekerja sama, mencintai alam, serta mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman. Kegiatan ini juga menjadi sarana pembentukan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, sekaligus memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian sosial di lingkungan PKBM.

Program Pemberdayaan

Program Pemberdayaan di PKBM Subulussalam dirancang untuk meningkatkan kapasitas, kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat melalui serangkaian kegiatan yang terintegrasi, seperti pelatihan keterampilan fungsional, pendampingan usaha, serta pendidikan berbasis potensi dan kearifan lokal. Program ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk menggali dan mengembangkan potensi diri, sekaligus mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan yang berdaya saing dan berkelanjutan